Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Jawa Barat (Jabar) menjalin kerjasama dengan Forum Pondok Pesantren Jabar, sebagai salah satu bagian dari pembinaan olahraga berkuda.
Proses penandatangan MoU antara Pengprov Pordasi Jabar dan Forum Pondok Pesantren Jabar tersebut digelar di BPRS Al Masoem, Kota Bandung, Selasa (7/5/2024).
Ketua Umum Pengprov Pordasi Jabar Ono Surono mengatakan, kerjasama dengan Forum Pondok Pesantren Jabar tersebut merupakan salah satu bagian dari pembinaan. Pasalnya, dia menilai pondok Pesantren menjadi salah satu penyumbang bibit atlet potensial.
“Tentunya tadi ada salah satu cabang di Kuda itu ada HBA, Horseback Archery, itu kan olahraga memanah berkuda ya tentunya ini merupakan sebuah olahraga yang dikaitkan dengan sunnah Rasulullah, karena Rasulullah pun dahulu melakukan seperti itu,” ucapnya.
“Dan ini dilakukan di hampir seluruh pondok pesantren, baik di Jawa Barat maupun di Indonesia. Sehingga ini pun tentunya menjadi harapan kita, karena banyak muncul atlet-atlet dari pondok pesantren,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Ono mengatakan, pembinaan dan tren berkegiatan seperti itu sudah banyak menghasilkan atlet, sehingga Pordasi Jabar sepakat untuk menjalin kerjasama dengan Forum Pondok Pesantren Jabar.
“Tren berkegiatan seperti itu sudah banyak menghasilkan atlet, maupun kuda-kuda yang bagus, tentunya kan harus ada kolaborasi kombinasi bagaimana kita juga mencari ya bibit yang berlatar belakang dari pesantren tersebut,” katanya.
Selain itu, untuk pesantren yang belum belum mempunyai kegiatan tersebut, Pordasi Jabar akan mendorong untuk melakukan pengenalan terhadap olahraga ini.
“Bagaimana Pordasi Jawa Barat untuk bisa masuk pesantren, bagaimana memperkenalkan, bagaimana berkuda, dan bagaimana berkuda dan sebagainya, dan saya yakin mereka butuh juga pendamping dari Pordasi,” ungkapnya.
Pordasi Jabar berharap, sunah Rasulullah dalam kegiatan berkuda ini bisa dilakukan di seluruh pondok pesantren yang ada di Jawa Barat. Pihaknya juga siap untuk memfasilitasi, jika ada pesantren yang membutuhkan.
“Kita bisa fasilitasi, apabila mereka juga membutuhkan banyak perangkat-perangkat atau bahkan misalnya kuda, ya kuda-kuda bisa ditempatkan di tempat di pesantren-pesantren itu,” jelasnya.
