INVERSI.ID– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/10) mengalami penurunan pada Selasa, dibuka melemah sebesar 17,40 poin atau 0,23 persen ke level 7.486,72.
Penurunan ini mencerminkan pelemahan yang juga terjadi di bursa saham kawasan Asia dan global. Indeks LQ45, yang berisi saham unggulan, juga turun sebesar 3,55 poin atau 0,38 persen ke posisi 923,82.
Baca juga: Bahlil Bantah Tak Ada Pekerja Paksa di Industri Nikel Indonesia
“IHSG berpotensi untuk mencoba break resist di 7.560 dan jika gagal masih memiliki tendensi untuk koreksi lebih lanjut,” ujar Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman dikutip dari ANTARA pada Selasa (8/10) .
Faktor-faktor yang memengaruhi penurunan IHSG termasuk ekspektasi pelaku pasar terhadap keputusan bank sentral di beberapa negara, seperti Bank of Korea (BOK), Reserve Bank of New Zealand (RBNZ), dan Reserve Bank of India (RBI).
BOK diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,25 persen dari 3,5 persen pada Jumat (11/10), sedangkan RBNZ diperkirakan akan melakukan pemotongan sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen pada Rabu (9/10).
Selain itu, investor juga tengah menantikan laporan pendapatan kuartal III-2024 dan data ekonomi terbaru, di tengah kekhawatiran dampak badai Milton di AS, yang menyusul badai Helene.
Upaya bantuan sedang dilakukan setelah Helene, badai Kategori-4, menewaskan lebih dari 200 orang di enam negara bagian.