INVERSI.ID– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah dipengaruhi oleh sentimen domestik dan global. IHSG dibuka turun 49,81 poin atau 0,65% ke posisi 7.592,31, sementara indeks LQ45 turun 1,12% ke posisi 942,65.
Menurut Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang 7.550 hingga 7.680 sepanjang hari. Hal ini seiring sentimen dari dalam negeri dan global yang mempengaruhi pasar.
“IHSG hari ini (02/10) diprediksi bergerak melemah dalam range 7.550 sampai 7.680,” ujar Ratih dikutip dari ANTARA.
Baca juga:Harga Emas Antam Naik Rp12.000 pada Rabu (2/10)
Meskipun sebelumnya IHSG mengalami penguatan didorong oleh saham-saham Big Caps dan arus masuk investor asing, inflasi domestik yang turun menjadi 1,84% pada September 2024.
Hal ini menandakan daya beli masyarakat yang melemah, tercermin dari deflasi bulanan yang berlanjut selama lima bulan berturut-turut.
Dari global, penurunan di bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dengan Iran meluncurkan serangan rudal balistik ke Israel, serta kenaikan harga minyak mentah WTI sebesar 2,44% ke level 69,83 dolar AS per barel.
Baca juga: SMF Biayai 10 homestay di Pahawang Senilai Rp600 Juta
Pasar saham regional juga menunjukkan pergerakan beragam. Indeks Nikkei melemah 1,61%, sementara Hang Seng menguat 3,36%. Bursa Shanghai ditutup selama sepekan karena perayaan Golden Week, yang membuka peluang bagi aliran modal asing ke pasar negara berkembang lainnya.