Impor langsung dari Indonesia
Diantaranya ada kopi kemasan, minuman sereal, larutan cap Kaki tiga, Teh botol kemasan, tolak angin, minyak kayu putih, koyo cabe, sambal botol, sambal terasi, sambal hijau kemasan, mie Instan, ikan asin, hingga kerupuk.
“Ini (Minuman larutan penyegar) 8 real, (teh botol kemasan) 5 real, 1 sachet kopi tiga real, pop mie tiga real, sepack mie instan 8 real,”ucapnya menggunakan Bahasa Indonesia.
Selain itu, sayur-sayuran juga dapat ditemukan di toko kelontong tersebut. Uniknya dia turut menjajakan menggunakan bahasa Indonesia dan menerima pembayaran dengan uang rupiah.
“Di sekitar sini banyak perhotelan dan tempat penginapan jemaah Indonesia dan apalagi mereka suka belanja di daerah sini. Jadi kami senang juga melayani mereka para jemaah indonesia,”kata Abdurrahman warga kebangsaan Yaman ini.
Baca juga: Enam Kloter Pulang Perdana, Koper Jemaah Haji Mulai Ditimbang
Dia pun bercerita bahwa dulunya daerah itu hanya ada masjid dan hanya digunakan untuk ziarah dan salat. Namun seiring berjalannya waktu banyak perhotelan hingga tempat tinggal yang dibangun sehingga omzet nya bertambah hingga 200 persen jelang haji.
“Jika biasanya sebelum dan sesudah hajj ini memang ramai meningkat lima persen karena disini banyak perhotelan dan ada masjid yang digunakan untuk solat serta ziarah. Tapi sekarang lebih ada peningkatan lagi di musim haji bahkan peningkatan sampai 200 persen kami untung atas penjualan ini,”tuturnya.