Jokowi: Negara Berkembang Memerlukan Arah dan Visi Baru yang Lebih Adil

By DP
3 Min Read
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan pentingnya pembaruan arah dan visi dalam pembangunan global untuk mencapai hasil yang lebih adil dan inklusif, terutama bagi negara-negara berkembang. (Foto: Antara)

INVERSI.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan pentingnya pembaruan arah dan visi dalam pembangunan global untuk mencapai hasil yang lebih adil dan inklusif, terutama bagi negara-negara berkembang.

Dalam pidato pembukaannya di Forum Indonesia-Afrika ke-2 di Hotel Mulia Nusa Dua, Bali, pada Senin, 2 September 2024, Jokowi menyoroti perlunya menghadapi berbagai tantangan global seperti pelambatan ekonomi, pengangguran, inflasi, serta ketegangan geopolitik yang berdampak signifikan pada kehidupan global dan rantai pasok.

“Dalam konteks ini, kita memerlukan arah dan visi baru, strategi baru, serta langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang,” ujarnya, dikutip dari Antara.

- Advertisement -

Jokowi menambahkan bahwa kondisi saat ini justru menunjukkan menurunnya solidaritas internasional dan meningkatnya fragmentasi, yang pada akhirnya paling merugikan negara-negara berkembang.

Baca Juga: Jokowi Persembahkan Penghargaan Agricola Medal untuk Petani dan Masyarakat Indonesia

“Namun yang sangat disayangkan, di saat seperti ini solidaritas internasional justru menurun, semangat multilateralisme semakin dikesampingkan, dan fragmentasi semakin melebar,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa banyak masyarakat di negara-negara berkembang sedang mengalami kesulitan serius, sementara pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) masih jauh dari harapan dengan hanya 17 persen yang tercapai menjelang tahun 2030.

Pernyataan Jokowi ini menjadi titik tolak forum untuk mencari solusi kolektif dan inovatif guna menghadapi tantangan global dan mencapai kemajuan yang lebih merata.

Forum tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin dari negara-negara Afrika, seperti Presiden Republik Ghana Nana Addo Dankwa Akufo-Addo, Presiden Republik Rwanda Paul Kagame, Presiden Republik Liberia Joseph Nyuma Boakai, Perdana Menteri Eswatini Russell Mmiso Dlamini, Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmão, dan Wakil Presiden Republik Zimbabwe Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi.

Leave a comment