Jokowi Spill Tantangan Bonus Demografi yang Dimiliki RI, Jika Tak Ada Perluasan Lowongan Kerja

By DP
3 Min Read
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa puncak bonus demografi Indonesia yang diperkirakan terjadi pada tahun 2030-an harus dibarengi dengan peningkatan kesempatan kerja. (Foto: Antara)

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Jokowi bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bisa mencapai 5,1 persen pada tahun 2024.

“Bisa tumbuh di kurang lebih 5,1 (persen) ini sebuah hal yang patut kita syukuri karena ekonomi global hanya tumbuh 2,6 (persen), 2,7 (persen),” ungkapnya.

Tantangan kedua yang dihadapi adalah peningkatan otomasi di berbagai sektor kerja.

- Advertisement -

“Awal kita hanya otomasi mekanik, kemudian sekarang AI (kecerdasan buatan), muncul otomasi analitik, setiap hari muncul hal-hal yang baru dan kalau kita baca 2025 pekerjaan yang akan hilang itu ada 85 juta pekerjaan akan hilang, 85 juta. Jumlah yang tidak kecil, kita dituntut untuk membuka lapangan kerja justru di 2025, 85 juta pekerjaan akan hilang karena tadi adanya peningkatan otomasi di berbagai sektor,” jelas Jokowi.

Baca Juga: Ini Harapan Jokowi Usai Resmikan Kantor FIBA di Indonesia

Tantangan ketiga adalah ekonomi serabutan atau gig economy.

“Gig economy, hati-hati dengan ini, ekonomi serabutan, ekonomi paruh waktu. Kalau tidak dikelola dengan baik ini akan menjadi tren perusahaan lebih memilih pekerja independen, perusahaan lebih memilih pekerja yang freelancer, perusahaan lebih memilih kontrak jangka-jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global yang sedang terjadi. Kita lihat trennya menuju ke sana,” pungkas Presiden.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment