Soal Kartu Jakartaku Aman
Menurut Dharma, satu kartu yang terintegrasi cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan warga. Sistem ini diharapkan menghindari potensi kerumitan akibat seringnya perubahan atau pembaruan kartu. “Tidak perlu banyak kartu, sehingga data warga tetap konsisten dan tidak berubah-ubah,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya adab atau tata krama dalam penerapan kartu ini, di mana warga yang mengikuti Program Jakartaku Aman akan diprioritaskan untuk dilayani keluhannya.
“Kartu ini menjadi bukti bahwa mereka berhak mendapatkan pelayanan pemerintah. Saat hari pertama saya menjabat, silakan datang dan tunjukkan kartu ini,” kata Dharma.
Dharma tidak hanya berbicara konsep, tetapi juga langsung memberikan aksi nyata selama masa kampanyenya. Kartu Jakartaku Aman sudah mulai dibagikan kepada warga, termasuk kepada Agus, seorang tunanetra berusia 54 tahun yang ditemui Dharma di lokasi kampanye tersebut.
Agus mengeluhkan masalah akses kesehatan, dan Dharma pun langsung menyerahkan kartu berwarna oranye sebagai tanda bahwa Agus akan mendapatkan pelayanan dari program tersebut.
Pilkada Jakarta 2024 ini diperkirakan menjadi ajang yang ketat, dengan Dharma Pongrekun bersaing dengan dua pasangan calon lainnya, yaitu Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno. Dharma dan pasangannya, Kun Wardana, berharap Program Jakartaku Aman bisa menjadi salah satu daya tarik yang kuat bagi pemilih, khususnya yang membutuhkan layanan publik lebih mudah dan cepat.
Dengan Kartu Jakartaku Aman, Dharma berjanji untuk menghadirkan Jakarta yang lebih terorganisir dalam hal pelayanan publik, membuat warganya merasa aman dan terlayani dengan baik.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.
