INVERSI.ID – Kasus pencabulan di sebuah panti asuhan di Kunciran Indah, Kota Tangerang, baru-baru ini mengejutkan publik. Para predator anak, yang seharusnya menjadi pengasuh dan pelindung, justru melakukan tindakan biadab terhadap anak-anak yang dipercayakan kepada mereka. Para korban, yang kebanyakan adalah anak-anak panti asuhan, mengalami pencabulan berkali-kali oleh tersangka.
Salah satu orang tua asuh, Dean Herdesviana, mengungkapkan bagaimana pelaku menggunakan dalih untuk memanggil korban dan lakukan pencabulan . Dengan kalimat manipulatif seperti, “Nak, antar makanannya ke atas untuk Ayah,” para korban diperdaya masuk ke kamar di mana predator lain sudah menunggu.
Dalam audiensi dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Dean menjelaskan bahwa para korban bahkan sering kali tidak menyadari apa yang terjadi karena kepatuhan dan ketakziman mereka terhadap pelaku.
Baca Juga: Anak Asuh Jadi Korban Pencabulan, Pemilik dan Pengurus Panti Asuhan Tangerang Ditangkap
Dean dengan penuh emosi menyebut tindakan para pelaku ini sebagai tindakan yang benar-benar biadab, “Mereka dipakai dua orang, dan anak-anak itu bahkan tidak tahu apa yang terjadi. Ini sungguh perbuatan yang tak bisa dimaafkan.”
Tidak hanya anak-anak asuh yang menjadi korban, beberapa pengasuh pun harus mengorbankan diri mereka demi melindungi anak-anak asuh lainnya. Salah satu pengasuh bahkan bersaksi bahwa dia rela diam dan membiarkan dirinya menjadi korban, asalkan adik-adik asuhnya tidak mengalami hal yang sama.
“‘Aku nggak tahu diapain, yang penting adik-adikku selamat,'” Dean mengutip kesaksian korban, yang menunjukkan betapa menderitanya mereka namun tetap ingin melindungi orang lain.