INVERSI.ID- Kemacetan parah yang terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat hampir selalu terjadi saat libur akhir pekan. Rencana untuk rehat dari hiruk pikuk ibukota dan sekitarnya malah menjadi malapetaka jika sudah terjebak dalam kemacetan berjam-jam.
Terkait kemacetan parah di Puncak Bogor Minggu (15/9/2024), Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengatakan peristiwa tersebut murni karena kapasitas berlebih di kawasan tersebut dari jalan raya, akibatnya akses ke tempat wisata tidak bisa menampung banyaknya kendaraan pengunjung yang datang.
Baca juga : Ini Penyebab Macet Parah di Puncak saat Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW
“Kemacetan di Bogor, murni karena over kapasitas, pengaturan lalu lintas yang dilakukan tiap masa liburan belum berjalan efektif karena pergerakan sudah macet, saling mengunci,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman saat dikonfirmasi Kantor Berita Antara di Bandung.
Akses jalan alternatif menuju kawasan Puncak Bogor banyak yang kecil yang biasanya digunakan pengendara sepeda motor, sehingga menambah sulit petugas dalam menerapkan sistem buka tutup jalan tambahnya.
“Banyaknya jalan alternatif menuju atau dari puncak juga menyulitkan pengang terjadi aturan tutup buka lalu lintas, khususnya mengatur pergerakan roda dua,” katanya.
Herman menambahkan, kewenangan transportasi di kawasan puncak menjadi tanggungjawab Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), sementara Provinsi Jawa Barat membantu.
Kemacetan karena infrastruktur jalan belum ditambah
Hal lain diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Koswara. Saat ini pengaturan lalu lintas di kawasan Puncak Bogor hanya dapat dilakukan dengan buka tutup, namun Infrastruktur jalannya belum ditambah.
“Salah satu cara penyelesaiannya harus ditambah aksesibilitas, infrastruktur jalannya. Kalau tidak ditambah, pengaturan yang dilakukan polisi atau dishub tidak akan berjalan, karena sudah overload,” ujar Koswara.