Potensi Beralih ke Rokok Ilegal
Perubahan ini akan berpotensi menurunkan permintaan produk legal sebesar 42,09 persen. Implikasi dari kebijakan kemasan polos ini diprediksi mengurangi penerimaan negara sekitar Rp95,6 triliun.
Adanya perkiraan pelemahan dampak ekonomi dan penurunan penerimaan negara disebabkan aturan kemasan polos membuat tidak ada perbedaan antara satu merek dengan merek lainnya karena yang menonjol adalah gambar peringatan bahaya rokok.
Bagi para konsumen dengan situasi ini, kata dia melanjutkan, yang dilihat hanyalah soal harga, sehingga implikasinya persaingan akan semakin ketat.
“Ini juga memunculkan downtrading secara normal 2-5 persen, tapi yang ini kemungkinan bisa lebih besar lagi karena perbedaannya hanyalah soal harga,” ujarnya.
Baca Juga: Libatkan 21 Kampus, Pemerintah Gandeng Google Beri Sertifikasi Mahasiswa di Bidang Cloud
Di sisi rokok ilegal, dia melanjutkan, juga bisa meningkat 2-3 kali lipat.