INVERSI.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akui bahwa mereka menerima 356 aduan terkait kasus perundungan, dengan mayoritas terjadi di lingkungan program pendidikan dokter spesialis (PPDS).
Menurut dr. Siti Nadia Tarmidzi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dari 356 pengaduan perundungan tersebut, terdapat 220 kasus yang terjadi di program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di rumah sakit vertikal Kemenkes, yang berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi dokter spesialis.
Baca Juga: Bantahan Undip Soal Mahasiswi Kedokteran Bunuh Diri, Diduga Akibat Perundungan
Rumah sakit-rumah sakit yang disebutkan sebagai lokasi dugaan terjadinya perundungan termasuk RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUP Dr. Kariadi Semarang, serta rumah sakit di kota-kota seperti Manado, Medan, Makassar, Padang, dan Palembang.
Nadia juga menuturkan bahwa perundungan yang dilaporkan umumnya berbentuk non-verbal dan non-fisik. Contohnya adalah penarikan biaya di luar biaya pendidikan serta jam kerja yang melebihi batas yang seharusnya.