INVERSI.ID – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2014-2015 Sudirman Said mengunjungi rumah duka almarhum Faisal Basri di Tebet, Jakarta Selatan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Kepergian Faisal Basri seorang ekonom senior yang telah dikenal sejak sebelum era reformasi, dirasakan sebagai kehilangan besar oleh banyak pihak, termasuk Sudirman Said.
Berantas Mafia Migas
Dalam kesempatan itu, Sudirman pun mengenang peran penting Faisal Basri sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang dibentuk pada tahun 2014. Tim ini memiliki tugas penting untuk memerangi mafia migas yang saat itu merajalela.
“Pada waktu saya jadi menteri kebetulan beliau bersedia menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dikenal dengan tim pemberantasan mafia migas. Dan karena kredibilitas bang Faisal maka pada waktu itu banyak sekali orang-orang ahli yang sign up, acung tangan bergabung dalam tim ini,” kata Sudirman di lokasi.
Menurutnya, keberhasilan tim ini tidak hanya terlihat dari pemberantasan mafia migas, tetapi juga dari implementasi 12 rekomendasi yang berhasil dijalankan, termasuk pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral).
“Ada di upstream, downstream, ahli kilang, ahli hukum, ekonom, dan tim itu sukses besar karena 12 rekomendasi yang diberikan memang kita jalankan termasuk di antaranya membubarkan Petral yang menghasilkan efisiensi luar biasa bagi Pertamina,” tutur Sudirman.