Kepala BSSN: Indonesia Kurang SDM Keamanan Siber

By DP
2 Min Read
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengakui bahwa Indonesia kekurangan tenaga ahli di bidang keamanan siber. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR pada Kamis, 27 Juni 2024, Hinsa menyatakan bahwa politeknik siber yang dikelola BSSN hanya mampu menghasilkan 100 lulusan setiap tahun. (Foto: Pixabay)

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengakui bahwa Indonesia kekurangan tenaga ahli di bidang keamanan siber. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR pada Kamis, 27 Juni 2024, Hinsa menyatakan bahwa politeknik siber yang dikelola BSSN hanya mampu menghasilkan 100 lulusan setiap tahun.

Sementara itu, kebutuhan ahli siber di Indonesia mencapai 8.000 orang per tahun.

Hinsa juga menyebutkan bahwa saat ini hanya politeknik siber dan sandi negara yang memiliki kurikulum keamanan siber. Jumlah lulusan pun masih sangat terbatas, dengan hanya 100 lulusan setiap tahunnya.

- Advertisement -

Baca Juga: Jokowi Panggil Menkominfo, Kepala BSSN hingga Menkumham Usai PDNS Diserang Hacker

Untuk memenuhi kebutuhan di seluruh kementerian dan lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah, dibutuhkan 8.000 ahli siber setiap tahun.

Menghadapi tantangan ini, Hinsa telah mengajukan permintaan kerjasama kepada perguruan tinggi yang bergerak di bidang teknologi untuk memasukkan keamanan siber ke dalam kurikulum mereka.

Baca Juga: Usai Ransomware, BSSN Prediksi Serangan DDOS Terjadi di 2024

Leave a comment