Kepala BSSN: Indonesia Kurang SDM Keamanan Siber

By DP
2 Min Read
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengakui bahwa Indonesia kekurangan tenaga ahli di bidang keamanan siber. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR pada Kamis, 27 Juni 2024, Hinsa menyatakan bahwa politeknik siber yang dikelola BSSN hanya mampu menghasilkan 100 lulusan setiap tahun. (Foto: Pixabay)

Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

Direktur Network dan IT Solution Telkomsigma, Herlan Wijanarko, menyatakan bahwa masalah peretasan Pusat Data Nasional (PDN) dapat diselesaikan. Pernyataan ini disampaikan setelah rapat terbatas mengenai peretasan PDN yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, 28 Juni 2024.

“Yang jelas akan bisa diselesaikan,” ujar Herlan.

“Kalau kita mengikuti audit forensik yang dilakukan BSSN, nanti Telkom rekomendasinya apa akan kita laksanakan,” lanjutnya.

- Advertisement -

Baca Juga: Aksi Saling Lempar BSSN dan Kominfo Saat DPR Pertanyakan soal Data PDN yang Diserang

Herlan menjelaskan bahwa Telkomsigma, yang turut mengelola PDN dalam hal backup data, akan mengupayakan semua layanan enkripsi diaktifkan. Tujuannya adalah untuk mengenkripsi data milik kementerian dan lembaga daerah.

Sebelumnya, diberitakan bahwa sistem PDN mengalami peretasan yang mengakibatkan gangguan pada layanan keimigrasian di sejumlah bandara dan layanan publik lainnya.

Kepala BSSN, Hinsa Siburian, menjelaskan bahwa serangan siber ini menggunakan ransomware yang membuat data di PDN terenkripsi atau terkunci, sehingga mengganggu sejumlah layanan publik yang memanfaatkan PDN tersebut.

Leave a comment