Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, mengakui bahwa Indonesia kekurangan tenaga ahli di bidang keamanan siber. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR pada Kamis, 27 Juni 2024, Hinsa menyatakan bahwa politeknik siber yang dikelola BSSN hanya mampu menghasilkan 100 lulusan setiap tahun.