Di tengah polemik yang terjadi, Suswono memastikan bahwa perbincangan terkait candaan ini bukan bagian dari program resmi pasangan Rido (Ridwan Kamil-Suswono) di Pilkada Jakarta 2024. Ia menegaskan bahwa visi dan misi pasangan Rido berfokus pada pemberdayaan kelompok rentan dan program-program yang relevan untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta.
“Saya tegaskan bahwa hal itu bukan bagian dari program Rido. Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan,” ungkap Suswono.
Baca Juga: Ridwan Kamil-Suswono Diprediksi Menang Satu Putaran, Unggul di Survei Elektabilitas
Suswono menutup klarifikasinya dengan ajakan agar masyarakat fokus pada program-program kampanye yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. Ia juga berjanji akan lebih hati-hati dalam berkomunikasi di masa mendatang agar tidak menimbulkan kontroversi serupa.
“Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta,” ujar Suswono.
Permintaan maaf Suswono ini juga diunggah melalui akun Instagram pribadinya, @pak_suswono, sebagai bentuk transparansi kepada publik. Sebelumnya, ia menyarankan agar para janda kaya menikahi pria pengangguran sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan di Jakarta.
Dalam candaan itu, Suswono juga membandingkan situasi janda kaya dan pengangguran dengan pernikahan antara Khadijah dan Nabi Muhammad SAW, yang kemudian dianggap kurang tepat.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.