Kritik Tajam untuk Rano Karno di Debat Pilkada Jakarta: Isu Banten Jadi Sorotan

By DP
4 Min Read
Pada debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Minggu, 27 Oktober 2024, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, menjadi pusat perhatian. Kepemimpinannya sebagai Gubernur Banten sebelumnya mendapat kritik tajam dari dua pesaingnya, Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun. (Foto: Antara)

Masyarakat Baduy Telah Membuka Diri

Rano menanggapi dengan menjelaskan bahwa masyarakat Baduy telah membuka diri dengan melakukan kunjungan adat “Seba” ke pemerintah daerah secara rutin. Rano juga menyatakan bahwa masyarakat Baduy tetap menjaga kearifan lokal melalui aturan-aturan tertentu, seperti larangan penggunaan ponsel di dalam wilayah adat.

“Mereka tetap menjaga aturan. Tidak boleh ada BTS, supaya HP tidak masuk ke kampung mereka, tapi anak Baduy luar punya HP. Mereka tidak ingin punya sekolah formal tapi punya sekolah sendiri,” tambah Rano.

Baca Juga: Jelang Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno Raih Dukungan Tertinggi

- Advertisement -

Debat ini memperlihatkan pandangan tajam setiap kandidat terhadap rekam jejak dan visi masing-masing, khususnya dalam menyampaikan pengalaman kepemimpinan yang bisa diterapkan di Jakarta. Bagi Rano, pengalaman di Banten menjadi modal berharga untuk membenahi ibukota.

“Kalau saya bisa ngebenahin kampung orang di Banten, masa saya enggak bisa benahin kampung saya sendiri di Jakarta,” pungkas Rano, mempertegas keyakinannya untuk membawa perubahan di Jakarta.

Sorotan terhadap rekam jejak ini diharapkan memberi masyarakat pemahaman lebih dalam tentang potensi setiap kandidat untuk memimpin Jakarta.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan,  lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment