Diabetes tak hanya membawa masalah gula darah tinggi, namun juga komplikasi berbahaya, salah satunya neuropati diabetik.
Gangguan saraf ini menyerang hingga 50% penyandang diabetes, bagaikan monster tersembunyi yang mengintai di balik penyakit gula.
Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf akibat diabetes. Kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang mencederai saraf di seluruh tubuh, terutama di kaki, tangan, dan organ dalam. Gejalanya pun beragam, mulai dari kesemutan, mati rasa, rasa panas seperti terbakar, hingga nyeri menusuk.
Baca Juga: Cocok untuk Penderita Diabetes! Ini 8 Manfaat Terapi Akupuntur
Ancaman Tersembunyi Neuropati Diabetik
Lebih dari sekadar rasa tak nyaman, neuropati diabetik membawa bahaya tersembunyi seperti:
- Luka dan Infeksi: Mati rasa pada kaki membuat luka mudah terjadi tanpa disadari, berisiko infeksi dan komplikasi serius, bahkan amputasi.
- Gangguan Pencernaan: Neuropati dapat menyerang saraf pencernaan, menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, diare, dan mual.
- Gangguan Fungsi Seksual: Neuropati dapat memengaruhi saraf yang mengendalikan fungsi seksual, menyebabkan disfungsi ereksi pada pria dan wanita.
- Gangguan Jantung: Neuropati otonom dapat memengaruhi saraf yang mengatur tekanan darah dan detak jantung, meningkatkan risiko komplikasi jantung.
Kabar baiknya, neuropati diabetik dapat dicegah dan diperlambat perkembangannya dengan langkah-langkah berikut:
Baca Juga: Hati-hati, Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi Diabetes
- Kontrol Gula Darah: Menjaga gula darah dalam target yang direkomendasikan dokter adalah kunci utama.
- Pola Hidup Sehat: Makan makanan bergizi, berolahraga teratur, dan berhenti merokok dapat membantu menjaga kesehatan saraf.
- Pemeriksaan Rutin: Pemeriksaan kaki dan saraf secara rutin penting untuk deteksi dini dan penanganan tepat.
- Pengobatan: Obat-obatan seperti antidepresan, antikonvulsan, dan obat oles dapat membantu meredakan gejala neuropati.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Neuropati diabetik memang menakutkan, namun bukan berarti tak terkalahkan. Dengan edukasi, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, kita dapat melawan monster tersembunyi ini dan menjaga kualitas hidup penyandang diabetes.