6 Penyebab dan Gejala Plasenta Akreta, Kondisi Sebabkan Pendarahan setelah Melahirkan

By Anisa
3 Min Read
6 Penyebab dan Gejala Plasenta Akreta, Kondisi Sebabkan Pendarahan setelah Melahirkan (Foto: Pixabay)

Plasenta akreta adalah kondisi serius yang terjadi ketika plasenta (ari-ari) menempel terlalu dalam pada dinding rahim. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan hebat setelah melahirkan, dan komplikasi lain yang mengancam jiwa bagi ibu dan bayi.

Diketahui bahwa plasenta merupakan organ yang terbentuk di dalam rahim pada masa kehamilan. Berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu kepada janin.

Penyebab Plasenta Akreta

Penyebab pasti plasenta akreta belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini, antara lain:

- Advertisement -
  • Riwayat operasi caesar sebelumnya: Risiko plasenta akreta semakin tinggi pada wanita yang memiliki riwayat operasi caesar, terutama jika sayatan rahim dibuat secara vertikal.
  • Plasenta previa: Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta terletak rendah di rahim, menutupi sebagian atau seluruh serviks. Wanita dengan plasenta previa memiliki risiko lebih tinggi terkena plasenta akreta.
  • Usia lanjut: Risiko plasenta akreta juga meningkat pada wanita hamil yang berusia di atas 35 tahun.
  • Kehamilan kembar: Kehamilan kembar juga merupakan faktor risiko plasenta akreta.
  • Kelainan rahim: Beberapa kelainan rahim, seperti mioma uteri dan bekas luka akibat operasi, dapat meningkatkan risiko plasenta akreta.
  • Merokok: Merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko plasenta akreta.

Baca Juga: 6 Tips Obat TBC Bagi Ibu Hamil, Aman dan Ampuh

Leave a comment