INVERSI.ID– Meredanya inflasi AS berdampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia. Pada bulan Agustus 2024, inflasi di Amerika Serikat turun menjadi 2,5%.
Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi menyebut bahwa penurunan ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Baca juga: IHSG Diprediksi Kisaran 7920-7980, Ini Rekomendasi Pilihan Saham Harian
Kondisi ini membawa dampak positif bagi pasar global, termasuk Indonesia, karena peningkatan likuiditas global yang diharapkan. “Ini yang meningkatkan likuiditas global dan mendongkrak pasar keuangan Indonesia,” katanya dalam Analisis mingguannya di Senin (17/9).
Likuiditas meningkat mendongkrak pasar keuangan Indonesia
Menurut dia, likuiditas yang meningkat ini turut mendongkrak pasar keuangan Indonesia, memberikan dorongan optimisme bagi para pelaku pasar.
Optimisme Konsumen di Indonesia Tetap Kuat
Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia mencatat kenaikan menjadi 124,4 pada periode ini. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa meskipun masih terdapat tantangan di sektor manufaktur dan ketersediaan lapangan kerja, optimisme konsumen tetap kuat.
Indikator ini menjadi salah satu penanda bahwa daya beli masyarakat masih cukup terjaga di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan.
Baca juga: Menaker: Penting Sinergi Lembaga Pendidikan Vokasi dan Industri
“Keyakinan Konsumen Indonesia naik menjadi 124.4, menandakan masih kuatnya optimisme, meskipun masih ada tantangan di sektor manufaktur dan ketersediaan lapangan kerja,” ungkap dia.