INVERSI.ID – Sebuah kabar yang menyebut para menteri Kabinet Merah Putih akan beralih menggunakan mobil Maung buatan PT Pindad sempat menghebohkan publik.
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, dalam acara di Sekolah Vokasi UGM, Yogyakarta, mengatakan bahwa seluruh menteri dan pejabat eselon I akan menggunakan mobil Maung sebagai kendaraan operasional, menggantikan Toyota Alphard atau Camry.
Anggito juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin menghilangkan penggunaan mobil impor sebagai kendaraan dinas, terutama bagi pejabat tinggi di kementerian.
Baca Juga: Mengenal Maung Garuda, Mobil Tangguh Pilihan Prabowo Usai Jadi Presiden
Namun, pernyataan ini langsung diklarifikasi oleh pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kemenkeu menegaskan bahwa pernyataan Anggito tidak mencerminkan kebijakan resmi terkait penggantian kendaraan dinas menteri dan pejabat eselon I.
Dalam klarifikasinya, Kemenkeu menjelaskan bahwa contoh mobil Maung disampaikan sebagai bentuk dorongan pemanfaatan produk dalam negeri, bukan rencana kebijakan yang akan segera dilaksanakan.
“Pernyataan tersebut disampaikan bukan dalam rangka perencanaan, namun dalam rangka memberikan contoh penggunaan produksi dalam negeri sebagai semangat untuk memperkuat dan mendukung industri dalam negeri,” tulis pihak Kemenkeu dalam pernyataan resminya.
