Rupiah Berpotensi Perkasa Hingga ke Level Rp15.080 per Dolar, Ini Alasannnya

By birdieni
3 Min Read
Pemerintah dan DPR menyepakati nilai tukar rupiah dipatok pada level Rp16.000 untuk acuan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. (INVERSI/Pixabay)

INVERSI.ID– Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (23/9) berpotensi menguat didorong sentimen dari kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuan BI-Rate ke depan.

Pada pembukaan perdagangan Senin pagi, rupiah sempat melemah tipis tiga poin atau 0,02 persen ke level Rp15.153 per dolar AS dari Rp15.150 per dolar AS sebelumnya.

Bank Indonesia
Penguatan rupiah masih terbuka. Terutama karena sikap BI yang mempertimbangkan penurunan suku bunga seiring dengan langkah yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed). (Dok Bank Indonesia)

Peluang penguatan rupiah masih terbuka

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan bahwa peluang penguatan rupiah masih terbuka. Terutama karena sikap BI yang mempertimbangkan penurunan suku bunga seiring dengan langkah yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

- Advertisement -

Langkah ini memberikan sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia. “Rupiah masih berpotensi mendapatkan dorongan penguatan dari sentimen pasar ini. Sikap BI yang membuka pemangkasan suku bunga ke depan mengikuti pemangkasan yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat memberikan sentimen positif,” katanya dikutip dari ANTARA.

Baca juga:  IHSG Hari Ini, Senin (23/9) Berpotensi Menguat

Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan menjadi 6 persen

Pekan lalu, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen, yang diharapkan dapat menjadi stimulus bagi perekonomian Indonesia.

Selain itu, sentimen positif juga terlihat dari penguatan indeks saham di Asia, yang didorong oleh pemotongan suku bunga The Fed sebesar 50 bps menjadi 5 persen.

Leave a comment