Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara, Ibu Kota menjadi momen istimewa yang tak hanya bersejarah, tetapi juga penuh warna. Para menteri Kabinet Indonesia Maju tampil memukau dengan ragam pakaian adat dari berbagai penjuru Nusantara, menambah semarak suasana perayaan kemerdekaan pertama di ibu kota baru.
Salah satunya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengenakan pakaian adat khas Kalimantan Timur. Dalam keterangan singkatnya, Luhut berbagi pandangannya tentang bagaimana Ibu Kota Nusantara menandai era baru bagi Indonesia.
Baca Juga : KPU DKI Pastikan Tidak Ada yang Janggal Pada Verifikasi Perseorangan di Pilkada
“Perasaan saya ya kita sudah keluar dari era kolonial, karena di Jakarta gedung-gedung pemerintahan hampir kita pakai dari zaman kolonial, sebagian besar. Tapi kalau kita lihat sekarang ini mulai dari perencanaan, pembangunan, pendanaan itu dari pemerintah Republik Indonesia,” ungkapnya dengan bangga.
Luhut juga mengajak seluruh generasi untuk bersatu, melupakan perbedaan, dan bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045. Luhut optimistis, masa depan Indonesia ada di tangan generasi penerus yang kompak dan penuh semangat.
“Saya titip supaya kita semua bisa 2045 Indonesia Emas tercapai. Dan saya bilang sangat bisa, sangat bisa, karena kita punya Pak Presiden terpilih juga saya lihat punya visi yang sama dengan Pak Jokowi dan mereka transfer of power itu sangat bagus dan Pak Prabowo komit untuk meneruskan ini ibu kota,” ujar Luhut.
Sementara itu, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, tak kalah anggun dengan balutan pakaian adat Sunda. Bagi Sri Mulyani, momen ini lebih dari sekadar perayaan tapi pengalaman baru yang penuh makna.
“Ini pengalaman baru ya dirgahayu ke-79 Republik Indonesia, dan kita berkesempatan untuk merayakan upacara kenegaraan bendera di ibu kota negara baru ini sesuatu yang luar biasa. Historis pastinya, jadi kita merasa terharu dan excited,” ucap Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menegaskan pentingnya menjaga semangat kebersamaan. Menurutnya, persatuan dan kesatuan merupakan modal penting Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
“Harapannya kita harus terus bekerja keras, optimis, dan jaga persatuan dan kesatuan karena itu adalah modal yang paling penting untuk bisa Indonesia maju ke depan.