Dengan penyuluhan yang maksimal, masyarakat akan memiliki kesadaran untuk lebih teliti dalam memilih informasi di media sosial.
“Agar masyarakat bisa menyaring, mengecek kebenaran informasi ini karena mungkin ada beberapa pihak yang langsung panas yang wah emosinya ketika melihat informasi ini,” kata Aditya.
Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan teknologi khusus untuk mendeteksi informasi yang cenderung hoaks. Aditya pun mencontohkan alat khusus yang dapat mendeteksi adanya teknologi AI dalam sebuah video.
“Dari gerakan suara atau data-data yang diambil bisa terdeteksi mana berita yang palsu atau tidak,” ucap Aditya.
Baca juga : Biodata dan Profil Mamat Alkatiri yang Resmi Menikahi Nafha Firah di Mamuju
Dengan teknologi tersebut, lanjut Aditya, pemerintah dapat dengan mudah menyaring informasi yang berkeliaran di media sosial.
Pemerintah juga dinilai harus mengikuti perkembangan teknologi guna mendeteksi modus lain yang mungkin akan lebih moderen dari teknologi AI.
Dengan upaya-upaya tersebut, Aditya yakin penyebar berita yang menyesatkan oleh teknologi AI selama masa pilkada akan dapat diminimalisasi.