Dirinya menambahkan, bahwa Pemerintah kota sangat mengharapkan bagaimana kita bisa bekerja sama, dan berkolaborasi dalam mempersiapkan anak-anak Didik kita yang berkualitas sehat jasmaninya sehat rohaninya dan sehat keuangannya.
Baca juga : 5 Manfaat Globalisasi Bagi Pertumbuhan Teknologi di Indonesia
“Pogram ini juga dapat dikolaborasikan dengan program ketahanan pangan Kota Bandung yakni Buruan Sae. Teman-teman Buruan Sae bisa kita berdayakan bersama,” paparnya.
Ditegaskan Hikmat, bahwa program ini juga berkorelasi dengan program stunting yang selama ini menjadi program nasional. .
“Kami dari Pemkot Bandung berterima kasih. Kita akan koordinasi berikutnya terkait teknis,” ungkapnya.
Hikmat juga mendorong beberapa hal terkait program ini mulai dari higenitas, pengemasan hingga sanitasi. Sehingga program ini dapat berjalan maksimal.
Baca juga : Hasil Olah TKP Kecelakaan Bus Maut di Subang Menyebutkan Bahwa Daerah Tersebut Blackspot
“Makanan harus dijaga higienisnya. Saran menu dan tampilan harus kekinian sehingga anak antusias. Dari mulai penyajian dan tata kelola teknologi pangan harus menarik. Karena program ini akan menasional,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal IFSR, Alfatehan Septianta mengungkapkan, program Makan Bergizi Gratis di Sekolah telah dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi.
“Program ini juga merupakan uji coba program unggulan, yang akan digulirkan presiden terpilih, ” papar Alfatehan di Balai Kota Bandung.
Alfatehan menjelaskan, bahwa Presiden terpilih sudah berkomitmen terkait makan bergizi gratis di sekolah.
Baca juga : PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin Imbau Bupati dan Wali Kota di Jabar Perketat Izin “Study Tour”
“Kita sudah running di Kecamatan Warungkiara Sukabumi sudah jalan hampir 5 bulan,” ujarnya.
Ia menerangkan, program ini sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam program ini akan terdapat 6 aktivitas utama yakni:
- Pemberian makan dan susu gratis dan bergizi kepada siswa dan guru setiap hari ajar.
- Penyuluhan terkait hidup sehat dan bergizi untuk keluarga.
- Melakukan pengukuran dampak dan monitoring evaluasi.
- Pemberdayaan komunitas sebagai pekerja pada program.
- Pemberdayaan penyuplai bahan pangan lokal.
- Manajemen daur ulang dan nol sampah.
“Sudah kurang lebih ada 5 komoditas yang bisa diterima dari program Pemkot Bandung Buruan Sae” ujarnya.
Baca juga : Karina Ranau Kembali Menjenguk Epy Kusnandar di Polres: Wajahnya Tertutup, Raut Wajahnya Memendam Keprihatinan
Secara teknis, tim IFSR akan membentuk dapur umum dan memasak makanan dengan bahan pangan lokal, untuk seterusnya didistribusikan ke sekolah penerima manfaat.
Ia mengatakan, IFSR juga akan melakukan implementasi ujicoba program makan siang di beberapa sekolah di 10 kabupaten/kota usulan prioritas.
“Pelaksanaan program ini juga terlaksana atas dukungan HIPMI Jawa Barat, dan beberapa donor yang memberikan masukan terhadap penentuan indikator pemilihan sekolah mitra, ” pungkasnya.
Dalam pelaksanaan program ini, diakui Alfatehan bahwa secara jangka panjang program ini dapat meningkatkan derajat kesehatan, dan peningkatan akademik siswa.