Dari tahapan seleksi tersebut, tahap FGD menjadi yang berkesan bagi para peserta, di mana mereka ditantang untuk mencari solusi bersama terhadap studi kasus yang berisi permasalahan dan potensi suatu desa dengan konsep program TJSL unggulan Pertamina, Desa Energi Berdikari (DEB).
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari mengatakan bahwa pemahaman DEB diterapkan pada tahap seleksi karena mereka akan menjadi inisiator Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI) ketika terpilih menjadi penerima.
“Ketika terpilih menjadi penerima beasiswa, mereka bersama dosen, akademisi atau praktisi perguruan tingginya diwajibkan untuk membina satu desa dan menginstalasi energi terbarukan yang dapat mendorong perekonomian masyarakat,” papar Erry.
Baca juga: Pertamina Berada pada Posisi Pertama Diantara 20 BUMN Penyetor Pajak Paling Besar
Tahun lalu, terdapat 24 Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI) yang berhasil membawa manfaat keberlanjutan bagi masyarakat, added value bagi penerima beasiswa, dan laboratorium bagi perguruan tinggi. Tahun ini, mereka akan meneruskan pengembangan DEB SoBI yang sebelumnya dan harapannya bisa menciptakan yang baru, targetnya 16 desa.
“Selain DEB, kami juga akan mencoba mengenalkan mereka dengan program TJSL di bidang lingkungan lainnya, yakni Hutan Pertamina dan konservasi flora fauna endemik,” ujar Agus.