“Sebelum ada inovasi, jika dikalkulasikan selama satu tahun, rata-rata terjadi LPO (Loss Production Opportunity) sebesar 2.100 BOPD setara sebesar Rp 1,6 miliar pada PEP Sukowati dan hilangnya produksi PHE TEJ sebesar 1.065,86 BOPD,” ujar Arif.
Baca Juga: Pertamina Berada pada Posisi Pertama Diantara 20 BUMN Penyetor Pajak Paling Besar
Menurut dia, risiko utama operasi power plant adalah trouble pada FGCV (Fuel Gas Control Valve) turbin gas yang tersumbat kotoran (sulfur dan kondensat). Hal ini menjadi indikasi bahwa filter yang terpasang di upstream fuel system tidak bekerja secara efektif.
Berdasarkan permasalahan tersebut didapatkan peluang untuk meningkatkan kinerja sistem bahan bakar gas dengan menciptakan inovasi alat TerSADown.