INVERSI.ID – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menyampaikan harapannya terkait format debat Pilkada Jakarta 2024.
Pramono Anung berharap tidak ada penggunaan singkatan atau istilah-istilah tidak lazim yang akan membingungkan publik. Hal ini merujuk pada pengalaman debat Pilpres 2024 yang banyak menggunakan singkatan, yang menurutnya, tak selalu dipahami semua orang.
“Jadi lebih baik substansi nya gagasannya, idenya bagaimana cara penyelesaiannya, itu lebih substansi,” ujar Pramono usai bersilaturahmi dengan keluarga besar K.H. Zainuddin MZ di Jakarta Selatan pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Baca Juga: Solusi Pendidikan Jakarta: Pramono Anung Perluas Kuota Sekolah Swasta Gratis
Dalam debat nanti, Pramono berharap para kandidat gubernur dan wakil gubernur memprioritaskan penyampaian gagasan serta visi-misi yang konkret. Menurutnya, tak semua masyarakat memahami atau hafal berbagai singkatan, dan hal ini bisa mengaburkan substansi dari diskusi debat.
“Saya tidak akan menggunakan istilah atau singkatan sulit. Debat seharusnya adalah tempat untuk menjelaskan program dan kebijakan yang nyata, bukan untuk menguji hafalan singkatan,” tambahnya.