Pramono juga menyoroti masalah akses transportasi yang kerap dikeluhkan oleh pengunjung JIS, baik untuk pertandingan sepak bola maupun konser besar. Ia mencontohkan pengalaman para penonton konser Dewa 19 dan Bruno Mars yang merasa kesulitan mencapai stadion tersebut. “Fasilitas transportasi perlu diperbaiki agar memudahkan warga yang ingin ke JIS, baik untuk menyaksikan sepak bola maupun konser,” ujarnya.
Harapan Pramono untuk Persija dan Masa Depan Jakarta
Selain menjadi ikon wisata, Pramono berharap JIS bisa menjadi kandang permanen bagi Persija Jakarta. Stadion tersebut diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan warga ibu kota, tetapi juga bagi siapa saja yang datang ke Jakarta. Ia optimis, meskipun Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Negara, kota ini akan terus maju dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
“Walaupun Jakarta sudah bukan menjadi ibu kota negara, saya yakin 5-10 tahun ke depan Jakarta akan tetap maju dan berkembang. JIS bisa menjadi salah satu simbol kemajuan itu,” kata Pramono.
Baca Juga: Pilkada Jakarta 2024: Ridwan Kamil Memimpin, Pramono Anung Punya Peluang
JIS dibangun di atas lahan seluas 26,6 hektar yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak 2008. Stadion ini juga sudah diakui sebagai bangunan hijau dengan sertifikat platinum dalam fase pengenalan desain (design recognition).
Dengan segala potensi yang dimiliki, Pramono berharap JIS bisa menjadi ikon baru Jakarta dan kebanggaan warga Indonesia. Jika terpilih, ia berjanji akan mengoptimalkan stadion ini sebagai pusat olahraga dan hiburan yang memudahkan akses masyarakat.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.