INVERSI.ID– Sepanjang 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah membangun dan merenovasi 157 infrastruktur transportasi darat.
“Dari tahun 2015 hingga 2024 terdapat 157 infrastruktur transportasi darat yang telah dibangun dan direnovasi,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Risyapudin Nursin dalam keterangannya seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (9/10).
Proyek-proyek ini termasuk pembangunan 6 Terminal Tipe A dan 44 pelabuhan penyeberangan, serta revitalisasi 53 Terminal Tipe A dan 54 pelabuhan penyeberangan. Pembangunan ini tersebar di seluruh Indonesia dan dilengkapi dengan layanan digitalisasi.
“Pembangunan Terminal Tipe A dan pelabuhan penyeberangan itu tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan layanan yang disertai dengan digitalisasi,” ungkap Risyapudin.
Baca juga: Rupiah Diperkirakan Menguat hingga Rp15.655 per dolar AS
Selain infrastruktur, capaian penting lainnya adalah peningkatan layanan konektivitas. Sejak 2015, terdapat 322 trayek angkutan jalan perintis yang menghubungkan wilayah terpencil dan perkotaan, serta 269 lintasan penyeberangan perintis yang dilayani oleh 104 kapal.
Risyapudin menyebutkan bahwa rata-rata persentase pertumbuhan jaringan trayek angkutan jalan perintis sejak tahun 2015 hingga tahun 2024 adalah sebesar 1,48 persen.
“Layanan ini tentunya sangat bermanfaat karena menghubungkan wilayah terisolir atau wilayah yang belum berkembang dengan kawasan perkotaan sehingga diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah terpencil, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP),” jelasnya.
Baca juga: Kejar Backlog Perumahan Rakyat, GAPENSI Dukung Wacana Pemisahan Kementerian PUPR
Pada sektor penyeberangan, lanjut Risyapudin, terdapat pula layanan penyeberangan perintis yang telah dilayani oleh 269 lintasan dengan 104 kapal penyeberangan perintis.
“Dalam 5 tahun terakhir, rata-rata persentase pertumbuhan lintasannya yaitu sebesar 4,77 persen dan persentase pertumbuhan kapal per tahun sebesar 4,54 persen,” ucapnya.
Program “Buy The Service” yang memberikan subsidi transportasi perkotaan juga berhasil melayani 71 juta penumpang di 11 kota besar di Indonesia. Program ini membantu masyarakat menghemat biaya transportasi hingga 70%.
Program Mudik Gratis Angkutan Lebaran juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para pemudik serta mengurangi kepadatan lalu lintas selama musim liburan.