Presiden Prabowo: Indonesia Ingin Jadi Sahabat Semua Negara dengan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

By DP
3 Min Read
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia ingin menjadi sahabat bagi semua negara di dunia, sambil tetap menjunjung prinsip anti-penjajahan. (Foto: Antara)

INVERSI.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia ingin menjadi sahabat bagi semua negara di dunia, sambil tetap menjunjung prinsip anti-penjajahan.

Dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden Indonesia yang baru di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024, Prabowo menyampaikan visi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

“Kami ingin menjadi sahabat semua negara dengan tetap memegang prinsip anti-penjajahan, karena kami pernah mengalami penjajahan, dan anti penindasan karena kami pernah ditindas,” ujar Prabowo.

- Advertisement -

Prinsip anti-penjajahan yang dikemukakan Prabowo menggambarkan pengalaman historis bangsa Indonesia yang pernah dijajah, sehingga Indonesia memiliki komitmen kuat untuk menentang segala bentuk penindasan.

Dalam kebijakan politik luar negerinya, Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia tetap akan bersikap non-blok dan tidak akan terlibat dalam pakta militer manapun.

Baca Juga: Simbol Budaya dan Keberlanjutan di Balik Busana Ujung Serong pada Pelantikan Prabowo-Gibran

“Kami tidak akan bergabung dengan pakta militer apapun,” tambahnya, menegaskan sikap Indonesia yang ingin mandiri dan tidak terpengaruh oleh aliansi militer global.

Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga, baik di kawasan Asia Tenggara maupun secara global. Filosofi ‘seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak’ menjadi landasan dalam membangun hubungan internasional yang harmonis.

“We want to be a good neighbour (Kami ingin menjadi tetangga yang baik),” ucapnya.

Leave a comment