Di wilayah perkotaan, program ini menargetkan 1 juta rumah per tahun
Melalui program ini, pemerintah berkomitmen untuk menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah, dengan menargetkan pembangunan dan perbaikan sebanyak 3 juta rumah setiap tahunnya.
Di wilayah perkotaan, program ini menargetkan 1 juta rumah per tahun, yang terdiri dari 400 ribu rumah untuk mengatasi backlog kepemilikan di mana banyak masyarakat belum memiliki rumah. Serta 600 ribu rumah untuk memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Program ini sangat penting karena kebutuhan rumah di perkotaan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi,” jelas Martin.
Baca juga: SMF Salurkan Pembiayaan dan Sekuritisasi sebesar Rp113,59 Triliun per Semester I 2024
Target di perdesaan 2 juta rumah per tahun
Sementara itu, di wilayah perdesaan, targetnya lebih besar, yaitu 2 juta rumah per tahun. Dari jumlah tersebut, 300 ribu unit dialokasikan untuk mengurangi backlog kepemilikan, sedangkan 1,7 juta unit ditujukan untuk perbaikan RTLH.
“Fokus yang lebih besar di perdesaan mencerminkan tantangan perumahan yang lebih besar di area ini, di mana banyak rumah yang belum memenuhi standar kelayakan huni,” tegas Martin.
Dengan program ini, pemerintah berharap dapat secara signifikan mengurangi backlog kepemilikan rumah serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan rumah-rumah yang tidak layak huni, baik di perkotaan maupun perdesaan.