“Jadi produk untuk ekspor itu sudah di-packaging tertutup. Begitu rapi, kan nggak mungkin dibongkar lagi, nah itu tinggal dilewatkan di iradiator. Jadi, kita bisa melakukan disinfektasi untuk membunuh bibit kuman dan sebagainya yang hidup pada buah dan sebagainya,” ucapnya.
Tidak hanya produk jadi, Mego menyebut pihaknya kini juga tengah mengembangkan Politeknik Nuklir, sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam teknologi ini, untuk memastikan keberlanjutan teknologi nuklir di Indonesia.
“Indonesia terus berproses dan fasilitas itu sedang dicoba untuk diperbanyak, jadi tidak hanya di Jawa, tapi juga di tempat-tempat yang lain,” ucap Mego Pinandito.*