INVERSI.ID- BUMN Pupuk Indonesia bangun proyek amonia hijau hybrid pertama di dunia. Inovasi ini akan dimulai pada Agustus 2024.
Proyek ini menggandeng dua korporasi besar Jepang dan mendapat dukungan dari pemerintah Jepang dengan sumbangan grant (hibah) sebesar USD 25 juta.
Baca juga: Menteri ESDM Ungkap Tantangan Indonesia, Peluang Pekerja Baru
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, mengonfirmasi pendanaan ini dalam acara 2nd Ministerial Meeting Asia Zero Emission Community (AZEC). “Untuk proyek amonia Pupuk Iskandar Muda ini (anak usaha Pupuk Indonesia), pemerintah Jepang akan memberikan bantuan sekitar 25 juta USD dalam bentuk grant (hibah),” ujar Airlangga.
Potensi Indonesia dalam Proyek Energi Hijau
Investasi dari Jepang menegaskan potensi Indonesia dalam proyek-proyek energi hijau. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menjelaskan bahwa investasi dalam proyek zero emission ini sangat menarik bagi pasar internasional.
“Karena memang mereka diberikan insentif, dan bahkan mereka bisa memberikan yield yang sangat jauh lebih rendah apabila itu energi hijau baru terbarukan. Jadi sebetulnya memang kita harus aktif, karena kita memiliki potensi yang sangat besar,” ungkap Rosan.
Baca juga: Dukung Percepatan NZE, Menteri ESDM dan IEA Perkuat Pelaksanaan Transisi Energi
Proyek ini merupakan hasil dari perjanjian kerja sama pengembangan/Joint Development Agreement (JDA) yang bertajuk Green Ammonia Initiative from Aceh (Project GAIA), antara Pupuk Indonesia, ITOCHU Corporation, dan Toyo Engineering pada acara AZEC.