Pusat Riset Berkelas Dunia
Berdiri di atas lahan seluas 30 hektar, Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) menjadi rumah bagi riset pertanian berbasis teknologi di Indonesia. Pada tahap pertama, fasilitas ini sudah memiliki gedung riset herbal, hortikultura, dan beberapa green house canggih. Tahap kedua yang direncanakan selesai pada November 2024 akan menambah gedung manajemen, auditorium, inkubator bisnis, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Peresmian ini menandai pencapaian besar dalam riset pertanian Indonesia, yang diharapkan dapat mempercepat inovasi teknologi dan memperkuat sumber daya manusia di bidang pertanian.
Baca Juga: Jaga Ketahanan Pangan dan Energi, PUPR Angkat Tema Peran Infrastruktur Air di World Water Forum
Dengan diresmikannya Pusat Riset Genomik Pertanian, pemerintah optimis dapat menciptakan ekosistem penelitian yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Inisiatif ini tak hanya berfokus pada riset, tetapi juga pada penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pangan dan memastikan kesejahteraan petani.
“Ini adalah langkah besar dalam upaya kita membangun pertanian yang lebih produktif, inovatif, dan berkelanjutan,” ujar Presiden Jokowi dalam penutupan acara peresmian yang ditandai dengan pemencetan sirene sebagai simbol dimulainya operasional pusat riset tersebut.
Dengan dukungan teknologi mutakhir dan riset yang mendalam, Indonesia bergerak maju untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan global, sekaligus memajukan pertanian nasional menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.