Respons Jokowi Terhadap Deflasi: Pentingnya Keseimbangan Harga Bagi Ekonomi

By DP
3 Min Read
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi situasi deflasi yang terjadi di Indonesia belakangan ini. (Foto: X/@jokowi)

Baca Juga: BI Sebut Inflasi Indeks Harga Konsumen Tetap Terjaga di Kisaran Sasaran 2,5±1%, Ini Penjelasannya

“Deflasi maupun inflasi, dua-duanya harus dikendalikan sehingga harga stabil. Produsen seperti petani, nelayan, UMKM, dan pabrikan tidak dirugikan, tetapi konsumen juga tetap mendapatkan harga yang tidak naik,” jelas Jokowi.

Jokowi juga mencatat bahwa tingkat inflasi tahunan (year on year) masih berada di angka yang cukup baik, sekitar 1,8 persen. Meskipun angka ini dianggap positif, Jokowi menekankan bahwa inflasi yang terlalu rendah juga bisa merugikan produsen, terutama petani dan sektor-sektor yang terkait dengan produksi.

- Advertisement -

“Pengendalian itu yang diperlukan, keseimbangan itu yang diperlukan. Kita saat ini, inflasi year on year sekitar 1,8 persen, baik, tapi jangan sampai terlalu rendah juga supaya produsen, seperti petani, tidak dirugikan,” lanjutnya.

Menjaga keseimbangan antara harga yang stabil dan keberlangsungan produksi memang bukanlah hal yang mudah. Namun, Jokowi berkomitmen bahwa pemerintah akan terus berusaha memastikan stabilitas harga yang berkelanjutan. Dengan demikian, baik produsen maupun konsumen diharapkan dapat tetap terlindungi dari fluktuasi harga yang merugikan.

“Menjaga keseimbangan itu tidak mudah, dan kita akan berusaha terus,” pungkasnya.

Dengan fokus pada keseimbangan harga, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi nasional dalam jangka panjang, memastikan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat, dari produsen hingga konsumen.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment