Pernah Berjalan Kaki 40 km untuk Berkonsultasi dengan Pastor Paroki
Semangat ini terus dibawa Rikardus hingga ia kembali ke Indonesia pasca jajak pendapat tahun 1999. Rikardus dan keluarga memutuskan untuk tinggal di Desa Manusak Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
Rikardus berkisah dirinya pernah berjalan kaki dari Manusak menuju Paroki Santo Yosep Naikoten Kupang yang kurang lebih berjarak 40 km. Tujuannya hanya untuk berkonsultasi dengan Pastor Paroki demi pelayanan sakramen bagi umat di wilayah tempat tinggalnya di Manusak.
“Saya jalan kaki ke Paroki St. Yosep Naikoten Kupang. Saya gunakan apa yang ada pada diri saya. Saya mau umat Katolik di Manufuk terlayani sakramen dengan baik,” ucap Rikardus berkisah.
Menjalankan Manajemen Paroki
Semangat ini terus dibawa pria asal Maumere, Kabupaten Sikka ini hingga hari ini. Bermodalkan pendidikan SMA, Rikardus mampu menjalankan manajemen paroki dengan baik sebagai sekretaris dua.
“Saya tidak ingin digaji gereja. Saya pakai uang pribadi melayani gereja. Saya jujur kalau buat baik untuk orang banyak itu makna baik buat saya. Jadi saya tak pikir untuk dibayar. Saya kemana-mana saya tidak sulit karena saya banyak bantu orang. Kebun saya saja dijaga orang, kata mereka ini kebun bapa tua punya (Bapa Rikard), beliau orang baik jadi kita bantu jaga,” cerita Rikardus.
Baca juga: QRIS Masih Terkonsentrasi di Jawa, Infrastruktur Konektivitas Jadi Catatan
Dan bagi Rikardus, kebaikan Tuhan yang luar biasa itu nampak jelas di hadapannya melalui Bapak Menteri Agama yang mengundangnyya untuk ikut misa bersama Bapa Paus di Jakarta. “Saya ingin foto bersama Bapa Paus. Saya akan bawakan intensi khusus untuk umat saya dan istri saya yang sedang sakit stroke,” ungkapnya.