INVERSI.ID– Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (17/9) pagi meningkat 50 poin atau 0,32 persen, menjadi Rp15.352 per dolar AS, dari sebelumnya Rp15.402 per dolar AS.
Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi menyebut bahwa meredanya inflasi AS berdampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia. Pada bulan Agustus 2024, inflasi di Amerika Serikat turun menjadi 2,5%.
Baca juga: IHSG Diprediksi Kisaran 7920-7980, Ini Rekomendasi Pilihan Saham Harian
The Fed diprediksi akan menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini
Menurut dia, penurunan ini memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Kondisi ini membawa dampak positif bagi pasar global, termasuk Indonesia, karena peningkatan likuiditas global yang diharapkan.
Baca juga: OJK: Bank Mulai Bayar Premi Program Restrukturisasi Perbankan pada 2025
“Ini yang meningkatkan likuiditas global dan mendongkrak pasar keuangan Indonesia,” katanya dalam Analisis mingguannya di Senin (17/9).
Menurut dia, likuiditas yang meningkat ini turut mendongkrak pasar keuangan Indonesia, memberikan dorongan optimisme bagi para pelaku pasar.