INVERSI.ID – Staf Khusus Presiden RI Grace Natalie menyerukan pentingnya kolaborasi lintas iman dalam melawan kekerasan seksual dan ketidakadilan gender, bertepatan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Seruan itu disampaikan Grace Natalie dalam agenda focus group discussion (FGD) dengan tema “Peran Perempuan Lintas Iman dalam Kampanye Dokumen Abu Dhabi dalam Rangka Kedatangan Paus Fransiskus dan Menuju Indonesia Emas 2045″.
“Seperti kita tahu, dalam Mukadimah Dokumen Abu Dhabi , disebutkan bahwa sebab utama krisis umat manusia dewasa ini adalah ketidakhadiran nurani kemanusiaan dan peminggiran nilai-nilai akhlak keagamaan, serta merebaknya egoisme dan materialisme,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 4 September 2024, seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan kegiatan dilakukan untuk merayakan perbedaan, toleransi, dan perdamaian yang tercermin dari kedatangan Sri Paus yang pernah menandatangani “Dokumen Abu Dhabi” bersama Imam Besar Al-Azhar, Ahmed Al-Tayeb, pada 2019.
Baca Juga: Jajal Whoosh, Para CEO Perkeretaapian ASEAN Ingin Bangun Kereta Cepat
Agenda tersebut dihadiri delapan tokoh perempuan dari beragam agama dan kepercayaan. Mereka adalah Pdt. Fransisca Nadia Manuputty (Kristen), Kalis Mardiasih (Islam), Widhia Seni Handayani (Buddha), Js. Ruysya Supit (Konghucu), Khotimun Sutanti (Islam), Teresia Kurnia Siweing Ros Duarmas (Katolik), Anak Agung Ayu Ari Widhyasari (Hindu), Is Werdiningsih (Penghayat).