Kinerja Secret Service Amerika Serikat (AS) mendapat sorotan publik setelah insiden penembakan terhadap Donald Trump saat kampanye menjelang Pilpres AS di Pennsylvania.
FBI kini memimpin penyelidikan insiden tersebut, yang mengakibatkan satu korban tewas dan dua orang lainnya terluka parah, sementara Trump mengalami luka di telinga.
Seiring dengan tuntutan masyarakat AS akan penjelasan terkait insiden ini, Direktur Secret Service telah dipanggil untuk memberikan kesaksian di depan Komite Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS pada 22 Juli 2024.
Masih belum diketahui bagaimana tersangka, Thomas Matthew Crooks, bisa mengakses atap gedung dekat lokasi kampanye, yang berjarak kurang dari 130 meter dari posisi Trump.
Baca Juga: Sebut Penembakan Donald Trump Tradisi Politik AS, Rusia: Manifestasi Menyakitkan
Dilansir dari NBC News, dua sumber yang mengetahui operasi Secret Service menyatakan bahwa atap tersebut merupakan salah satu titik rentan yang telah diketahui sebelum penembakan terjadi.
Selain itu, ada pandangan bahwa pandangan dari atap ke area podium Trump seharusnya telah diblokir.
Menurut mantan Wakil Direktur FBI, Andrew McCabe, salah satu elemen dasar dari keamanan area adalah memastikan tempat, terutama yang berada di luar ruangan dan sebagian besar tidak terkendali, aman.
Baca Juga: Penembakan Donald Trump saat Kampanye, Komisi I DPR Angkat Suara