INVERSI.ID – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) memadati kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, dalam aksi demonstrasi untuk menyampaikan berbagai tuntutan. Salah satu tuntutan utama mereka adalah protes terhadap potongan tarif aplikasi yang mencapai hingga 30%.
Terjadi perubahan signifikan terkait tarif ojol dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Dahulu, potongan aplikasi yang dibebankan kepada mitra pengemudi ojol hanya sekitar 10%. Namun, angka ini telah meningkat secara bertahap.
Kini, terdapat berbagai potongan tambahan yang membuat penghasilan bersih para pengemudi hanya sekitar 70% dari total pendapatan mereka. Bahkan, angka ini belum memperhitungkan fitur tambahan seperti “aceng” atau “narik goceng”.
Para pengemudi juga mengaku bingung mengenai besaran potongan tarif yang berlaku saat ini, karena kenaikan terjadi secara bertahap dan tidak terlihat jelas di lapangan.
Baca Juga: Daftar Tuntutan Demo Ojol Hari Ini, Mulai Tarif hingga Soal Legalitas
Permintaan Penetapan Batas Tarif Bawah
Koalisi Ojol Nasional (KON) mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengeluarkan aturan baru yang mengatur batas tarif bawah untuk biaya pengantaran barang dan makanan.
Ketua Divisi Hukum KON, Rahman Thohir, meminta agar Peraturan Kominfo Nomor 1 Tahun 2012 segera direvisi dengan memasukkan formula tarif untuk biaya pengantaran. Menurutnya, aturan yang ada saat ini belum mengatur secara detail mengenai besaran layanan jasa pos komersial.
Dengan aturan yang ada, tarif ditentukan secara sepihak oleh penyedia aplikasi dan dirasa memberatkan mitra pengemudi.
