Sejarah Hari Tani Nasional, Perjuangan dan Tantangan Petani Indonesia

By DP
3 Min Read
Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September sebagai bentuk penghargaan atas peran penting petani dalam membangun bangsa. (Foto: Pixabay)

Perjuangan dan Tantangan Petani

Pembentukan UUPA merupakan proses panjang yang memakan waktu 12 tahun. Sejak 1948, sejumlah panitia dibentuk untuk merumuskan kebijakan agraria, seperti Panitia Agraria Yogyakarta, Panitia Agraria Jakarta, Panitia Soewahjo, Panitia Negara Urusan Agraria, Rancangan Soenarjo, dan Rancangan Sadjarwo.

Berbagai rancangan tersebut akhirnya diterima oleh Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) yang saat itu dipimpin Haji Zainul Arifin, sehingga melahirkan UUPA.

Lahirnya UUPA memiliki makna penting bagi Indonesia. UU ini bertujuan mewujudkan amanat Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945, yang menyatakan bahwa “Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

- Advertisement -

UUPA juga menggantikan hukum agraria kolonial dengan hukum agraria nasional yang lebih sesuai dengan realitas kehidupan masyarakat Indonesia. Undang-Undang ini melindungi hak kepemilikan tanah dan membatasi penguasaan lahan dalam jumlah besar oleh individu atau perusahaan.

Baca Juga: Jokowi Persembahkan Penghargaan Agricola Medal untuk Petani dan Masyarakat Indonesia

Meskipun UUPA dianggap sebagai kemajuan, penerapannya masih menemui banyak kendala. Konflik agraria, ketimpangan distribusi lahan, dan alih fungsi lahan tetap menjadi tantangan yang terus dihadapi hingga saat ini.

Pada era Orde Baru, terjadi berbagai perubahan di sektor pertanian. Diperkenalkannya Badan Litbang Pertanian, Departemen Koperasi, dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) merupakan upaya untuk membantu petani kecil dan mengembangkan teknologi pertanian.

Hari Tani Nasional bukan hanya mengenang reformasi agraria, tetapi juga sebagai momentum untuk memperjuangkan hak petani. Setiap tahun, organisasi tani, aktivis agraria, dan masyarakat sipil mengadakan aksi dan diskusi untuk menyoroti kondisi petani dan mendorong penyelesaian masalah agraria.

Peran petani yang penting dalam ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi menjadikan isu ini selalu relevan. Di tengah tantangan global, keberlanjutan pertanian semakin penting, menjadikan Hari Tani Nasional sebagai momen refleksi untuk memperhatikan nasib petani dan kelestarian sumber daya agraria.

*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya.

Leave a comment