Simbol Budaya dan Keberlanjutan di Balik Busana Ujung Serong pada Pelantikan Prabowo-Gibran

By DP
4 Min Read
Pada momen pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, terdapat satu elemen yang mencuri perhatian, yaitu penggunaan busana adat Betawi, Ujung Serong. (Foto: Antara)

INVERSI.ID – Pada momen pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, terdapat satu elemen yang mencuri perhatian, yaitu penggunaan busana adat Betawi, Ujung Serong. Busana ini menjadi sorotan karena pertama kalinya digunakan dalam acara kenegaraan sebesar pengucapan sumpah jabatan Presiden dan Wakil Presiden.

Lisa Fitria, pengamat mode dari Indonesia Fashion Chamber (IFC), menjelaskan bahwa pemilihan pakaian adat ini bukan sekadar pilihan estetika, tetapi juga membawa makna mendalam.

Menurut Lisa, pakaian adat Ujung Serong mengandung simbol untuk merawat kebudayaan Nusantara, terutama budaya Betawi yang menjadi akar sejarah Jakarta, lokasi di mana pelantikan berlangsung.

- Advertisement -

Baca Juga: Prabowo Ucapkan Terima Kasih kepada Megawati, Jokowi, dan Para Presiden RI

Simbol Kewibawaan dan Elegansi

Dilansir dari Antara, pakaian Ujung Serong pada dasarnya adalah pakaian kenegaraan khas Betawi yang memberikan kesan kewibawaan dan elegansi, setara dengan jas formal yang umum digunakan dalam acara-acara kenegaraan.

Dengan sentuhan budaya lokal, Ujung Serong merepresentasikan identitas dan karakteristik unik Jakarta, tempat Prabowo dan Gibran dilantik sebagai pemimpin negara.

Lisa juga menambahkan, penggunaan busana ini menjadi simbol perjuangan dan keberlanjutan. Di masa lalu, Ujung Serong hanya dikenakan oleh pejabat atau demang di masa kolonial. Penggunaan pakaian ini sekarang menandakan kesinambungan perjuangan untuk membangun bangsa, sebagaimana Jakarta (atau Batavia) menjadi simbol perlawanan pada masa penjajahan.

Tidak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya, pemilihan Ujung Serong juga mencerminkan komitmen Pemerintahan 2024-2029 untuk melanjutkan program-program yang telah dirintis oleh pemerintahan sebelumnya. Pada pidato kenegaraan terakhir Presiden Joko Widodo, beliau juga mengenakan Ujung Serong, menunjukkan kesinambungan dalam simbol dan visi pemerintahan.

Leave a comment