Busana Adat Betawi
Penggunaan pakaian adat ini juga konsisten dengan pesan-pesan yang disampaikan Prabowo-Gibran selama masa kampanye hingga pembekalan menteri terpilih. Selama kampanye, Prabowo-Gibran menggunakan pakaian yang memiliki makna simbolis, seperti kemeja biru muda dan celana khaki yang merepresentasikan kesetiaan dan keterbukaan.
Pada saat pembekalan menteri-menteri terpilih, Prabowo bahkan mengadopsi gaya berpakaian Presiden Jokowi dengan atasan putih dan celana hitam, menunjukkan keberlanjutan dalam gaya kepemimpinan.
Penggunaan busana adat Betawi dalam pelantikan ini tak hanya menegaskan identitas Jakarta sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga mengirim pesan persatuan. Pakaian Ujung Serong memperlihatkan komitmen untuk menjaga kebersamaan dan keberagaman dalam bingkai kebudayaan nasional.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Persatuan, Kolaborasi, dan Cita-Cita Besar untuk Indonesia Maju
Di hadapan 732 anggota MPR RI dan tokoh-tokoh nasional serta perwakilan dari berbagai negara, busana Ujung Serong menjadi simbol budaya yang sarat makna, menyampaikan pesan keberlanjutan, kewibawaan, dan identitas nasional yang kuat.
Dengan mengenakan busana adat Ujung Serong, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak hanya memperlihatkan rasa hormat terhadap tradisi lokal, tetapi juga mengirimkan pesan yang kuat tentang keberlanjutan, persatuan, dan kesatuan dalam pemerintahan.
Pakaian adat ini menjadi representasi dari komitmen mereka untuk melanjutkan program-program sebelumnya sekaligus menjaga kekayaan budaya bangsa.
*Ayo ikuti Inversi.id di Google News untuk mendapatkan informasi yang update seputar dunia hiburan, lifestyle, hingga berbagai berita menarik lainnya