Solusi 3 Cawagub Basmi Pengangguran Gen Z di Jakarta

By DP
4 Min Read
Debat perdana Pilkada Jakarta 2024 yang digelar pada Minggu, 6 Oktober 2024, menjadi ajang bagi ketiga calon wakil gubernur (cawagub) untuk menyampaikan solusi membasmi pengangguran di kalangan Generasi Z atau Gen Z. (Foto: Antara)

INVERSI.ID – Debat perdana Pilkada Jakarta 2024 yang digelar pada Minggu, 6 Oktober 2024, menjadi ajang bagi ketiga calon wakil gubernur (cawagub) untuk menyampaikan solusi membasmi pengangguran di kalangan Generasi Z atau Gen Z. Menghadapi tantangan tingginya angka pengangguran di Jakarta, khususnya di kelompok usia muda 15-29 tahun atau Gen Z, ketiga cawagub menawarkan program-program yang diharapkan mampu memberikan dampak nyata.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2023, tingkat pengangguran terbuka di Jakarta mencapai 6,53 persen, atau sekitar 355.000 orang. Yang lebih mengkhawatirkan, sekitar 70,37 persen dari angka ini adalah Gen Z, artinya satu dari enam anak muda di Jakarta menganggur.

Baca Juga: Cara Ridwan Kamil Kurangi Angka Pengangguran di Jakarta hingga Korban PHK

- Advertisement -

Di debat tersebut, masing-masing calon wakil gubernur memaparkan berbagai solusi yang mereka tawarkan jika terpilih, dilansir dari Antara.

  1. Suswono: Wirausaha Muda dan Program Magang

Calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono, yang berpasangan dengan Ridwan Kamil, menyampaikan program penciptaan lapangan kerja dengan fokus pada wirausaha muda. Ia berjanji akan mendorong Gen Z Jakarta untuk menjadi wirausaha melalui program inkubasi dan permodalan.

“Kreativitas anak-anak muda bisa muncul jika diberikan dorongan dan permodalan yang tepat. Insya Allah, kita akan melihat banyak inovasi dari mereka,” ujar Suswono dengan optimisme.

Tak hanya itu, ia juga berkomitmen untuk membuka program magang di berbagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan kantor gubernur. Program ini ditujukan agar Gen Z mendapatkan pelatihan langsung di lapangan, sekaligus meningkatkan keterampilan siap kerja mereka.

  1. Kun Wardana: Integrasi Pendidikan dan Pasar Kerja

Calon wakil gubernur nomor urut 2, Kun Wardana, melihat adanya ketidakcocokan antara keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja dan kompetensi yang dimiliki pencari kerja, khususnya Gen Z. Untuk mengatasi masalah ini, Kun menyarankan integrasi antara dunia pendidikan, khususnya pendidikan vokasi, dengan industri yang ada.

Leave a comment