Menurut Yuswohady, Erick mampu mempertahankan tren positif kinerja BUMN, yang berkontribusi kepada negara melalui pajak, PNBP, dan dividen.
Yuswohady menyebut bahwa aset BUMN saat ini sebesar Rp8.978,1 triliun dan pendapatan sebesar Rp2.292,5 triliun telah melampaui superholding BUMN di Singapura, Temasek.
Erick berhasil mendorong BUMN menjadi lebih profesional dan kompetitif, setara dengan BUMN besar dunia seperti Temasek dan Aramco dari Arab Saudi.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Seperti Aramco yang mulai melakukan diversifikasi bisnis, Erick juga merapikan model bisnis BUMN agar lebih adaptif.
Selain berfokus pada bisnis inti masing-masing, Yuswohady menilai bahwa penerapan digitalisasi mempercepat transformasi BUMN.
Ia berharap pencapaian positif BUMN dapat terus terjaga dan meningkat di masa depan.