Pemerintah Siapkan 4 Lapis Backup Data
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menyebut pemerintah akan menyiapkan empat lapis pencadangan data setelah serangan ransomware terhadap PDNS 2. Setiap kementerian diwajibkan memiliki backup data.
“Setiap tenant atau kementerian juga harus memiliki backup, ini mandatory, tidak opsional lagi. Sehingga kalau secara operasional pusat data nasional sementara berjalan, ada gangguan, masih ada backup, yaitu di DRC atau hot site yang ada di Batam,” ungkap Hadi.
“Dan bisa auto gate interactive service dan setiap pemilik data centre juga memiliki backup, sehingga paling tidak ada tiga lapis sampai empat lapis backup tersebut” tambahnya.
Hadi juga menyebutkan bahwa pemerintah akan menyiapkan penyimpanan data cadangan sesuai klasifikasi agar tidak memenuhi kapasitas PDN.
“Kemudian juga akan kita backup dengan cloud cadangan. Cloud cadangan ini secara zonasi. Jadi nanti data-data yang sifatnya umum, kemudian data-data yang memang seperti statistik dan sebagainya itu akan disimpan di Cloud. Sehingga tidak penuh data yang ada di PDN,” jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Panggil Menkominfo, Kepala BSSN hingga Menkumham Usai PDNS Diserang Hacker
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa layanan PDNS 2 akan aktif mulai Juli 2024 setelah serangan ransomware, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Data di PDNS 2 akan dicadangkan oleh cold site untuk pemulihan jarak jauh, yang nantinya akan ditingkatkan menjadi hot site untuk layanan strategis.
Menparekraf Sandiaga Uno memastikan peretasan PDNS tidak mengganggu layanan wisatawan, baik domestik maupun internasional. Ia menegaskan bahwa kunjungan wisatawan masih berjalan dengan baik.
Sandiaga juga menyebut pihaknya telah melakukan audit terhadap sistem pelayanan di sektor pariwisata, dan meskipun hasilnya baik, langkah antisipasi tetap dilakukan.