INVERSI.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa BUMN berhasil meningkatkan kontribusi fiskal kepada negara melalui dividen, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dalam tiga tahun terakhir. Ia menyebutkan bahwa total setoran BUMN kepada negara hampir mencapai Rp2.000 triliun.
Erick Thohir juga menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan milik negara atau BUMN memiliki peran penting dalam beberapa tahun terakhir.
“Selama 2020 sampai 2023, total kontribusi kementerian BUMN kepada negara yaitu senilai Rp1.940 triliun. Rinciannya, pajak sebesar Rp1.391,4 triliun, lalu PNBP dan lainnya sebesar Rp354,2 triliun, dan dividen sebesar Rp 194,4 triliun,” ungkap Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 2 September 2024.
Baca Juga: Erick Thohir Spill Cara Melawan Rasa Takut saat Bekerja Sama Membangun Usaha
Erick menjelaskan bahwa tren kontribusi BUMN dalam pembayaran pajak terus mengalami peningkatan sejak 2020 dengan nilai Rp247 triliun, kemudian Rp278 triliun pada 2021, Rp410 triliun pada 2022, dan meningkat lagi menjadi Rp457 triliun pada 2023.
Dividen yang disetorkan juga menunjukkan kenaikan, mencapai Rp81 triliun pada 2023. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar Rp44 triliun, Rp30 triliun pada 2021, dan Rp40 triliun pada 2022.
Erick juga menyoroti indikator pertumbuhan kinerja BUMN, yang terlihat dari total aset yang mencapai Rp10.402 triliun, naik 7,8 persen per tahun dari Rp8.312 triliun pada 2020. Total ekuitas juga mengalami pertumbuhan, mencapai Rp3.444 triliun atau tumbuh 12 persen per tahun dari Rp2.475 triliun pada 2020.
Dengan kontribusi signifikan tersebut, Erick berharap Kementerian BUMN mendapatkan dukungan berupa tambahan anggaran. Menurutnya, pagu anggaran Kementerian BUMN untuk 2025 sebesar Rp277 miliar masih terlalu rendah jika dibandingkan dengan peran besar BUMN dalam perekonomian Indonesia.