Kasus DBD terbanyak kedua
Langkah-langkah strategis terus digencarkan, termasuk dengan penerbitan status kejadian luar biasa oleh Dinas Kesehatan dan penanganan pasien melalui pusat-pusat pelayanan kesehatan.
Di tingkat kecamatan, pemerintah bersama muspida aktif melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan sebagai bentuk mitigasi dan upaya pencegahan.
Wabah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti (DBD) dan Anopheles (malaria) ini masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Nias Selatan.
Sebagai negara tropis, Indonesia memang rentan terhadap penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan, pada 2021 Indonesia mencatat estimasi 811.636 kasus positif malaria, menjadikannya negara dengan kasus malaria terbanyak kedua di Asia setelah India.
Meskipun angka positif malaria di Indonesia mengalami penurunan pada 2023 dengan 418.546 kasus dibandingkan 443.530 kasus pada 2022, target nasional untuk menurunkan Positivity Rate (PR) malaria <5% masih belum tercapai. Capaian nasional pada 2023 masih sebesar 12,08%.