Elektabilitas bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto unggul sebesar 40,9 persen. Hal itu menurut hasil Lembaga Survei Nasional (LSN).
Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry mengatakan bahwa sebanyak 40,9 persen responden memilih Prabowo Subianto, 33,1 persen memilih Ganjar Pranowo dan 22,2 persen memilih Anies Baswedan.
“Sebanyak 40,9 persen responden mengaku memilih Prabowo, kemudian 33,1 persen menyatakan memilih Ganjar dan 22,2 persen menjatuhkan pilihan kepada Anies. Sementara itu, sebanyak 3,8 persen responden belum punya pilihan (undecided),” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 6 Oktober 2023.
Faktor Elektabilitas Prabowo Dominan dalam Survei LSN
Dalam kesempatan itu, Bakry pun mengungkapkan ada tiga
faktor penyebab elektabilitas Prabowo masih dominan dalam survei LSN, seperti dikutip dari Antara.
Faktor Presiden Jokowi
Faktor yang pertama adalah Presiden RI Jokowi, masih merupakan variabel yang tak bisa dibantah sebagai penyebab utama sulitnya Ganjar mengejar elektabilitas Prabowo.
“Bagian terbesar publik atau 48,5 persen responden meyakini bahwa bakal capres yang akan mendapatkan endorsemen dari Presiden Jokowi untuk menjadi Presiden RI periode 2024—2029 adalah Prabowo Subianto,” jelasnya.
Baca Juga: Fakta-Fakta Oklin Fia, Selebgram yang Viral Jilat Batang Es Krim
Bergabungnya Partai Demokrat
Faktor yang kedua adalah bergabungnya Partai Demokrat dan semakin mantapnya dukungan dari partai-partai dalam KIM. Tentunya itu, lanjutnya mempunyai efek positif pada kokohnya elektabilitas bacapres Prabowo Subianto.
“Pemilih Partai Demokrat pada bulan Juli 2023 yang mendukung Prabowo baru 32,8 persen. Namun, setelah resmi bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo, meningkat menjadi 42,8 persen,” tambah dia.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gelandang Persib Levy Clement Madinda Fokus Menang di Kandang
Berhasil Bangun Strategi Inklusif
Kemudian faktor yang ketiga adalah keberhasilan kubu Prabowo Subianto membangun strategi inklusif untuk menampung dan mempersatukan seluruh komponen bangsa juga menjadi faktor penentu.
“Kini semua orang, semua unsur masyarakat maupun kekuatan politik seakan-akan merasa nyaman bersama Prabowo. Prabowo tidak lagi menjadi common enemy seperti pada Pilpres 2019,” ungkap Gema.
Sekedar informasi bahwa periode survei LSN ini mulai 20 hingga 30 September 2023 di 38 provinsi se-Indonesia. Jumlah sampel sebanyak 1.420 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara angkat bertingkat (multistage random sampling).